TRANSFER PRICING
a) Perusahaan memiliki dua departemen
dalam kegiatan produksinya. Data untuk ke dua departemen nya dapat dijelaskan
pada tabel berikut:
Keterangan
|
Departemen 1
|
Departemen 2
|
Produksi satu tahun
|
100.000 Produk
|
80.000 Produk
|
Harga Jual Per Unit
|
Rp
3.000,00
|
Rp 6.000,00
|
Biaya Tetap
|
Rp 170.000.000,00
|
Rp 150.000.000,00
|
Biaya Variabel :
|
||
a. Biaya Produksi
|
Rp
60.000.000,00
|
Rp
50.000.000,00
|
b. Biaya Pemasaran
|
Rp
40.000.000,00
|
Rp
30.000.000,00
|
Kondisinya jika departemen
1 memiliki opsi untuk melakukan penjualan kepada departemen 2 atau ke pasar
reguler (di luar perusahaan). Jika departemen 1 memilih opsi menjual seluruh
produksinya, maka departemen 1 tidak perlu lagi mengeluarkan biaya pemasaran.
Maka harga transfer yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah 1: Menentukan Harga Transfer Minimum
Harga Tranfer Minimum
|
=
|
Total Penjualan - Biaya
Pemasaran
|
=
|
(Rp 3.000,00 x 100.000
Produk) - Rp 40.000.000,00
|
|
=
|
Rp 300.000.000,00 - Rp
40.000.000,00
|
|
=
|
Rp 260.000.000,00
|
|
Harga Transfer Minimum
Per Unit
|
=
|
Rp 260.000.000,00 :
100.000 Unit
|
=
|
Rp 2.600,00
|
Langkah 2: Menentukan Harga Transfer Maksimum
Harga transfer maksimum
adalah sebesar harga jual produk ke luar perusahaan. Jadi harga transfer
maksimum departemen 1 sebesar Rp 3.000,00. (Rp 300.000.000,00 : 100.000 produk)
Langkah 3: Menentukan Harga Transfer
Harga Transfer Per Unit
|
=
|
(Harga Transfer Maksimum
+ Harga Transfer Minimum)
|
2
|
||
=
|
(Rp 4.000,00 + Rp
2.600,00)
|
|
2
|
||
=
|
Rp 6.600,00
|
|
2
|
||
Harga Transfer Per Unit
|
=
|
Rp 3.300,00
|
Maka analisis laba :
Keterangan
|
Departemen 1
|
Departemen 2
|
|
Penjualan Ke
Pasar Reguler
|
Penjualan Ke Departemen
2
|
||
Penjualan
|
Rp 300.000.000,00
|
Rp 330.000.000,00
|
Rp 480.000.000,00
|
Pembelian
|
(Rp 330.000.000,00)
|
||
Biaya Tetap
|
(Rp 170.000.000,00)
|
(Rp 170.000.000,00)
|
(Rp
60.000.000,00)
|
Biaya Variabel :
|
|||
a. Biaya Produksi
|
(Rp
60.000.000,00)
|
(Rp
60.000.000,00)
|
(Rp
50.000.000,00)
|
b. Biaya Pemasaran
|
(Rp
40.000.000,00)
|
(Rp
30.000.000,00)
|
|
LABA
|
Rp
30.000.000,00
|
Rp 100.000.000,00
|
Rp
10.000.000,00
|
b) Tiga Metode Dalam Transfer Pricing
1. Metode transfer pricing berdasarkan harga pasar perantara yang ditentukan dengan baik
Pertanyaan :
Berapakah harga transfer yang seharusnya untuk mengelola
transfer produk antara dua divisi tersebut?
Jawaban :
Untuk menghitung harga transfer yang seharusnya digunakan
rumus berikut ini :
Harga transfer = Biaya variabel per satuan +
pengorbanan margin kontribusi per satuan atas penjualan ke pihak ekstern.
= Rp 15 + (Rp 25 – Rp 15 ) = Rp. 25
Jadi harga transfer yang seharusnya adalah Rp 25 yaitu
harga yang bagi divisi XYZ merupakan harga jual di pasar perantara. Dan bagi
divisi ABC merupakan harga yang harus dibayar kalau tidak menghendaki membeli
barang yang diinginkan dari pemasok luar di pasar perantara.
2. Metode Transfer Pricing Berdasarkan Harga Berubah di
Pasar Perantara
Masih menggunakan contoh soal transfer pricing
sebelumnya, misalnya supplier eksternal menawarkan ke divisi ABC dengan harga
Rp. 20,-
Sedangkan harga normal di pasar perantara yang telah
ditetapkan divisi XYZ adalah Rp. 25,-
Berapa harga transfer?
Ada 2 kemungkinan jawaban yang tergantung pada KAPASITAS
operasi Divisi Penjual, apakah beroperasi pada kapasitas penuh atau sebagian?
#1 diperoleh harga transfer yang sesungguhnya adalah Rp
25,-.
Jadi kesimpulannya adalah Divisi XYZ tetap memenuhi
pelanggan ekstern dan Divisi ABC harus menerima harga pemasok ekstern Rp. 20,-
dengan syarat memenuhi kualitas standar dan jadwal yang dibutuhkan.
#2. Divisi penjual kelebihan kapasitas
Kembali pada rumus perhitungan harga transfer :
= Biaya variabel per satuan + marjin kontribusi yang
hilang atas penjualan ke luar.
= Rp 15,- + 0
= Rp 15,- atau harga terendah transfer dari Divisi XYZ ke
Divisi ABC.
3.
Metode Transfer Pricing Berdasarkan Harga yang dirundingkan
Divisi X memerlukan 5.000
unit peralatan khusus yang dibuat menurut pesanan. Divisi Y dalam perusahaan
yang sama mampu membuat peralatan tersebut.
Divisi Y menentukan bahwa
biaya variabel peralatan Rp. 8.000. Untuk memproduksi peralatan itu, Divisi Y
harus mengurangi produksi produk A sejumlah 3.500 unit.
Produk A dijual Rp. 45.000 per unit dengan biaya variabel
Rp. 25.000 per unit.
Harga transfer adalah = Biaya variabel per satuan + marjin
kontribusi yang hilang atas penjualan ke luar.
A: Contribution Margin adalah :
= harga produk A – biaya variabel
= Rp. 45.000 – Rp. 25.000 = Rp. 20.000
B: Total
Contribution margin yang hilang adalah :
= Rp. 20.000 X 3.500 unit = Rp. 70.000.000,-
C:
Contribution margin per unit yang hilang adalah :
= Total Contribution margin yang hilang : Peralatan
khusus yang diproduksi
= Rp. 70.000.000 : 5.000 = Rp. 14.000,-
Jadi harga transfer adalah : Rp. 8.000 + Rp. 14.000 = Rp.
22.000
Harga transfer ini adalah harga minimal atau dinaikkan,
tetapi tidak boleh lebih besar dari Rp. 22.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar