KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Majene , 13 Mei 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
…………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………………………………….. 1
Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………. 1
Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN
1.
Definisi elastisitas permintaan ……………………………………………………………… 2
Tiga konsep elasisitas permintaan ………………………………………………………... 2
Koefisien elastisitas permintaan …………………………………………………………… 5
Hubungan elastisitas dengan hasil penjualan
………………………………………… 9
Factor-faktor yang mempegaruhi elastisitas
pemintaan ……………. 11
2.
Definisi
elastisitas penawaran …………………………………………………… 13
Jenis-jenis elastisitas penawaran
………………………………………………. 14
Koefisien elastisitas penawaran
………………………………………………… 15
Factor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran ………… 19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………….. 21
Saran
………………………………………………………………………………………………… 21
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………… 22
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Salah satu pokok
bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas.
Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan
dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan
harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar
pengaruhnya? Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual
bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud
berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan
derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2.Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3.Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
4.Apa Pengertian elastisitas penawaraan ?
5.Apa saja Jenis–jenis
elastisitas penawaraan ?
6.Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?
C. Tujuan
1.Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2.Memahami Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3.Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan
penawaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand)
adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta
atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan
harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam
koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan
dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
ΔQ : Perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
ΔQ : Perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Secara
umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat
kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan
faktor yang mempengaruhinya.
Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas
harga permintaan (Ed)
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti
perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh:
permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Hal-Hal
Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).
Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
1. In
Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
3. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
3. Elastisitas silang (Ec)
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))
Koefisien elastisitas permintaan
Koefisien elastisitas permintaan secara matematis
dirumuskan seperti berikut:
Hasil yang diperoleh dari
perhitungan koefisien elastisitas adalah bernilai negatif. Mengapa? Karena
harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik (mengalami arah yang
berbalikan).
Dalam perhitungan koefisien elastisitas permintaan
terdapat beberpa kemungkinan diantaranya:
- Permintaan Elastis (Ed > 1)
Permintaan yang memiliki angka
koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis. Artinya, persentase
perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas yang diminta. Dengan
kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang
lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit saja. Perhitungan
tersebut bisa kita lihat pada contoh berikut ini:
Contoh kasus :
Toko
Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu,
dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00
turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu
anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya
bisa dihitung seperti berikut:
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai
negatif. Namun nilai negatif ini di abaikan dalam menghitung koefisien
elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu adalah 12. Artinya, perubahan
harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan permintaan sebanyak 12 %.
- Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien
elastisitas kurang dari 1 (satu) bersifat inelastis. Artinya, persentase
perubahan harga lebih besar dibandingkan persentase perubahan kuantitas yang
diminta, dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diiringi oleh
perubahan yang berarti dalam kuantitas yang diminta.
Contoh kasus :
Di pasar tradisional, harga jeruk lokal
mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan
harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg.
perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:
- Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien
elastisitas sama dengan 1 (satu) adalah permintaan elastis uniter. Artinya,
persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang
diminta.
Contoh kasus :
Harga
sebuah Drone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi Rp630.000,00, sehingga
permintaan Drone naik menjadi 11.000 yang semula 10.000. Jadi perhitungan
koefisien elastisitasnya adalah:
- Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien sama
dengan 0 (Ed = 0) bersufat inelastis sempurna.
Contoh kasus :
Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami
perubahan harga setiap minggunya yaitu sekitar Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00.
Namun, permintaannya selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap minggu.
Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
- Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien
elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Ed = ~) bersifat elastis sempurna.
Artinya, permintaan bisa mencapai jumlah yang tidak terhingga, meskipun harga
barang tetap. Perhiutngan koefisien elastisnya adalah:
Hubungan Elastisitas dengan Hasil Penjualan
Teori permintaan menyatakan adanya hubungan negatif
antara tingkat harga dengan jumlah yang diminta ketiga harga suatu barang naik,
maka permintaan akan barang tersebut turun. Untuk menghitung seberapa besar
dampak perubahan harga terhadap kuantitas yang diminta secara lebih spesifik,
maka digunakan konsep elastisitas. Elastisitas merupakan suatu konsep umum yang
digunakan untuk mengkuantifikasi respon atau tanggapan suatu variabel (terikat)
ketika variabel lainnya (bebas) mengalami perubahan. Hal lain yang menarik
untuk dipelajari adalah bagaimana pengaruh perubahan harga terhadap
pendapatan total(total revenue).Jawaban terhadap pertanyaan ini tidak lepas
dari bagaimana bentuk kurva permintaan itu sendiri pendapatan total bisa
meningkat atau turun tergantung bagaimana bentuk kurva permintaan yang
dihadapi. Materi berikut membahas secara lebih mendetail pengaruh bentuk kurva
permintaan yang dicerminkan melalui nilai elastisitas permintaannya (price
elasticity of demand) terhadap pendapatan total.
Pendapatan
total didefinisikan sebagai jumlah total yang dibayarkan konsumen atau jumlah
total yang diterima oleh produsen. Dalam bentuk pasar apapun, pendapatan total
adalah harga barang dikali jumlah barang yang dijual atau secara matematika
dilambangkan: TR = P x Q. Secara visual, pendapatan total merupakan luas
wilayah persegi empat P0 x Q0
Jika tingkat harga berubah, maka terdapat tiga
kemungkinan perubahan pendapatan total yang mungkin terjadi pendapatan
total naik, turun atau tidak berubah yang tergantung sepenuhnya kepada bentuk
kurva permintaan atau elastisitas permintaannya.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Elastistas Permintaan
Dalam dunia ekonomi, terutama
dalam lingkup pasar pasti sering terjadi suatu peristiwa di mana permintaan
konsumen terhadap suatu barang selalu berubah (fluktuatif). Hal tersebut tentu
saja dikarena suatu sebab yang pasti. Apa saja penyebabnya? Berikut ulasan
selengkapnya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
A. Jenis barang
Jenis barang dalam kebutuhan
sehari-hari dibagi menjadi dua macam, yaitu jenis barang pokok dan jenis barang
pelengkap. Suatu permintaan cenderung tidak mengalami perubahan terhadap
kebutuhan suatu barang pokok, namun mengalami perubahan terhadap suatu barang
pelengkap. Misalnya, beras. Meskipun beras mengalami kenaikan harga, tetapi
permintaan terhadap beras tidak berubah (inelastis), sebab beras merupakan
kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Berbeda dengan emas, apabila harga emas
melambung tinggi maka pembeliannya bisa ditunda pada suatu saat nanti. Sehingga
sifatnya elastis.
B. Ketersediaan barang subtitusi
Barang substitusi merupakan
barang pengganti terhadap suatu barang yang lain. Contohnya adalah kompor
minyak dan kompor gas. Kedua barang ini bersifat substitusi karena memiliki
fungsi yang sama, tetapi memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada segi
bahan baku dan harga yang ditawarkan. Biasanya masyarakat menggunakan kompor
minyak untuk memasak, akan tetapi minyak tanah mengalami kenaikan harga yang
sangat tinggi, sehingga masyarakat beralih untuk menggunakan kompor gas dengan
harga kompor dan gas yang lebih murah. Sehingga sifatnya elastis.
C. Presentase kenaikan harga
Salah satu faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan adalah perubahan persentase kenaikan harga.
Semakin besar persentase perubhan hargan, maka permintaan terhadap barang
tersebut akan berubah semakin besar pula. Tetapi apabila persentase
perubahannya kecil, maka permintaannya cenderung tidak berubah.
Misalnya, bawang merah yang biasa
dijual dengan harga Rp 25.000/kg mengalami kenaikan menjadi Rp 27.000/kg, maka
tidak akan terjadi perubahan yang siginifikan pada konsumen, sehingga sifatnya
adalah elastis uniter karena perubahan harganya hanya sedikit.
D. Faktor tradisi dan budaya
Terdapat suatu barang yang harus
dipenuhi pada saat melakukan suatu tradisi atau adat pada tempat tertentu.
Misalnya tradisi upacara rambu solo di tanah toraja. Salah satu barang yang
harus dipenuhi pada acara ini adalah kernau dan babi dalam jumlah yang banyak. Meskipun
harga kerbau dan babi semakin mahal, tetapi barang tersebut tetap dibeli agar
acara upacara rambu sola tetap dapat berjalan. Sebab, masyarakat sekitar yakin
bahwa apabila barang tersebut tidak terpenuhi, maka akan terjadi suatu
kemalangan dan bencana
E. Periode penggunaan barang
Suatu permintaan terhadap barang
tidak akan mengalami suatu perubahan yang signifikan apabila barang tersebut
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, yaitu bisa bertahun-tahun tanpa
harus sering membeli. Misalnya adalah kulas. Meskipun kulkas mengalami kenaikan
harga sebesar 10%, pasti konsumen tetap akan membeli karena barang ini bisa
digunakan setiap hari dan bisa bertahan lama. Sehingga sifatnya menjadi
inelastis. Ulasan mengenai faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yang
telah disampaikan di atas semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda
di bidang ekonomi. Manfaatkanlah ilmu dengan sebaik-baiknya agar menjadi lebih
berkah untuk kehidupan Anda, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga
bermanfaat.
2.Definisi Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
- Penawaran
tidak elastis sempurna : elastisitas = 0.
Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga
kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
- Penawaran
tidak elastis : elastisitas < 1.
Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan
harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
- Penawaran
uniter elastis : elastisitas = 1.
Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
- Penawaran
elastis : elastisitas > 1. Perubahan
penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga
mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
- Penawaran
elastis sempurna : elastisitas tak
terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun
kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai
pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
Koefisien
Elastisitas Penawaran
Perhitungan
koefisien elastisitas penawaran sa ma dengan rumus sebelumnya yaitu untuk
menghitung koefisien elastisitas penerimaan, berikut rumus koefisien
elastisitas penawaran:
1.
Penawaran
Elastis (Es > 1)
Permintaan
yang mempunyai angka koefisien elastisitas > 1 bersifat elastis. Artinya,
persentase perubahan penawaran lebih besar daripada persentase penambahan
harga.
- Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran yang mempunyai angka
koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es < 1) bersifat inelastis. Artinya,
persentase perubahan harga lebih besar dari persentase perubahan kuantitas yang
ditawarkan. Jadi, ketika terjadi perubahan harga (dalam jumlah besar) tidak
diikuti oleh perubahan yang berarti pada kuantitas yang ditawarkan.
- Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas
sama dengan 1 (Es = 1) bersifat elastis uniter. Artinya, persentase perubahan
penawaran sama dengan persentase peubahan harga.
- Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)
Penawaran
yang memiliki angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), bersifat inelastis
sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah besar) sama sekali tidak
mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, jumlah barang yang ditawarkan
akan selalu tetap pada tingkat harga berapapun.
5. Penawaran
elastis sempurna (Es = ~)
Penawaran yang memiliki angka
koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Es = ~), bersifat elastis
sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah kecil) juga akan mengakibatkan
pengaruh jumlah penawaran yang besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas
Penawaran
Ada dua faktor yang sangat penting
dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah
jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
– Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
– Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
– Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
– Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
– Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
– Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
– Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
– Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
– Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
– Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor
produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa
banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya
berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang
dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam
bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari
satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas
yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan
perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada
yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran
merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau
ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran
Interaksi antara
permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila
pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis
dengan jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar
bisa tercapai apabila kurva permintaan dan penawaran berpotongan, titik
perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Modul SMK.2008.Ilmu
Pengetahuan Sosial.Surakarta:Citra Pustaka Mandiri
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar
Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran.Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran.blogspot.com :chaeraniirma
Mankiw, N. Gregory, Principles of Economics 5th edition, Cengage
Learning
Case, Karl E. & Fair, Ray C. Prinsip-Prinsip Ekonomi, Jilid 1 edisi
ke-8, Erlangga.
wah ka sangat bermanfaat seklai terimaksih
BalasHapusterimakasih
BalasHapus