Rabu, 15 Mei 2019

Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami  panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
 Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari  berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam  pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.


Majene , 13 Mei 2019



Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………….          i
DAFTAR ISI            …………………………………………………………………………………………………     ii
 BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ……………………………………………………………………………………..      1
Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………….       1
Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………...       1
BAB II PEMBAHASAN
1.      Definisi elastisitas permintaan ………………………………………………………………        2
Tiga konsep elasisitas permintaan ………………………………………………………...        2
Koefisien elastisitas permintaan ……………………………………………………………        5
            Hubungan elastisitas dengan hasil penjualan …………………………………………        9
Factor-faktor yang mempegaruhi elastisitas pemintaan …………….   11
2.      Definisi elastisitas penawaran ……………………………………………………    13
Jenis-jenis elastisitas penawaran ……………………………………………….    14
Koefisien elastisitas penawaran …………………………………………………    15
Factor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran …………    19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………………………..         21
Saran …………………………………………………………………………………………………         21
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………            22






BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya? Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap  perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

B.Rumusan Masalah
 1.Apa pengertian elastisitas permintaan ?
2.Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3.Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan ?
4.Apa Pengertian elastisitas penawaraan ?
 5.Apa saja Jenis–jenis elastisitas penawaraan ?
6.Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ?


C. Tujuan
 1.Memahami pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2.Memahami Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3.Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran




BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcBi_DB7z5rhMP6CETJL0xu5jWimpMAl5-0j_QZFqog6dxgRnzo2hDctDn0LxnmKn_bg7Hgo55M2uts-5qdFsgQOYfHoM1_S49BV5aX0brHLMr4IGbA1x6Y7B7fpkDnTrmVXU4bXJbA37e/s1600/1-29-2013+1-22-53+AM.png
Keterangan:
ΔQ : Perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
Ada 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
 Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
 Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.
E <> In Elastis
 Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)

2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
            Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).

Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
3. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
3. Elastisitas silang (Ec) 
            Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :
Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))
Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))
Koefisien elastisitas permintaan 
Koefisien elastisitas permintaan secara matematis dirumuskan seperti berikut:
rumus koefisien elastisitas permintaan
rumus koefisien elastisitas permintaan 2keterangan rumus elastisitas permintaan
Hasil yang diperoleh dari perhitungan koefisien elastisitas adalah bernilai negatif. Mengapa? Karena harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik (mengalami arah yang berbalikan).
Dalam perhitungan koefisien elastisitas permintaan terdapat beberpa kemungkinan diantaranya:
  1. Permintaan Elastis (Ed > 1)
Permintaan yang memiliki angka koefisien elastisitas > 1 adalah bersifat elastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih kecil daripada % perubahan kuantitas yang diminta. Dengan kata lain akan terdapat perubahan jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih besar jika terjadi perubahan harga sedikit saja. Perhitungan tersebut bisa kita lihat pada contoh berikut ini:
Contoh kasus :
Toko Sepatu Sahabat pada akhir tahun melakukan cuci gudang untuk semua jenis sepatu, dari sepatu anak-anak sampai dewasa. Harga sepatu anak yang semula Rp20.000,00 turun menjadi Rp15.000,00. Akibat penurunan harga, jumlah permintaan sepatu anak-anak meningkat dari 1.000 menjadi 4.000. Jadi koefisien elastisitasnya bisa dihitung seperti berikut:
contoh soal rumus permintaan elastis
kurva permintaan elastis
Bisa kita lihat bahwa hasil menunjukkan nilai negatif. Namun nilai negatif ini di abaikan dalam menghitung koefisien elastisitas. Nilai koefisien permintaan sepatu adalah 12. Artinya, perubahan harga sebanyak 1 % menyebabkan perubahan permintaan sebanyak 12 %.
  1. Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (satu) bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dibandingkan persentase perubahan kuantitas yang diminta, dengan kata lain perubahan yang besar dalam harga tidak diiringi oleh perubahan yang berarti dalam kuantitas yang diminta.
Contoh kasus :
 Di pasar tradisional, harga jeruk lokal mengalami kenaikan dari Rp6.000,00 menjadi Rp7.000,00 per kilogram. Kenaikan harga mengakibatkan permintaan jeruk lokal turun dari 700 kg menjadi 650 kg. perhitungan koefisien elastisitasnya yaitu:
contoh soal rumus permintaan inelastis
kurva permintaan inelastis
  1. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (satu) adalah permintaan elastis uniter. Artinya, persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan kuantitas yang diminta.
Contoh kasus :
Harga sebuah Drone dari yang semula Rp700.000,00 turun menjadi Rp630.000,00, sehingga permintaan Drone naik menjadi 11.000 yang semula 10.000. Jadi perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
contoh soal rumus permintaan elastis uniter

kurva permintaan elastis uniter
  1. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien sama dengan  0 (Ed = 0) bersufat inelastis sempurna.
Contoh kasus :
Di pasar tradisional Kota Bandung mengalami perubahan harga setiap minggunya yaitu sekitar Rp4.000,00 sampai Rp6.000,00. Namun, permintaannya selalu sama yaitu berjumlah 1 ton setiap minggu. Perhitungan koefisien elastisitasnya adalah:
contoh soal rumus permintaan inelastis sempurna
kurva permintaan inelastis sempurna
  1. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ~)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Ed = ~) bersifat elastis sempurna. Artinya, permintaan bisa mencapai jumlah yang tidak terhingga, meskipun harga barang tetap. Perhiutngan koefisien elastisnya adalah:
contoh soal rumus permintaan elastis sempurnakurva permintaan elastis sempurna

Hubungan  Elastisitas dengan Hasil Penjualan

Teori permintaan menyatakan adanya hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah yang diminta ketiga harga suatu barang naik, maka permintaan akan barang tersebut turun. Untuk menghitung seberapa besar dampak perubahan harga terhadap kuantitas yang diminta secara lebih spesifik, maka digunakan konsep elastisitas. Elastisitas merupakan suatu konsep umum yang digunakan untuk mengkuantifikasi respon atau tanggapan suatu variabel (terikat) ketika variabel lainnya (bebas) mengalami perubahan. Hal lain yang menarik untuk dipelajari adalah  bagaimana pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan total(total revenue).Jawaban terhadap pertanyaan ini tidak lepas dari bagaimana bentuk kurva permintaan itu sendiri pendapatan total bisa meningkat atau turun tergantung bagaimana bentuk kurva permintaan yang dihadapi. Materi berikut membahas secara lebih mendetail pengaruh bentuk kurva permintaan yang dicerminkan melalui nilai elastisitas permintaannya (price elasticity of demand) terhadap  pendapatan total.
 Pendapatan total didefinisikan sebagai jumlah total yang dibayarkan konsumen atau jumlah total yang diterima oleh produsen. Dalam bentuk pasar apapun, pendapatan total adalah harga barang dikali jumlah barang yang dijual atau secara matematika dilambangkan: TR = P x Q. Secara visual, pendapatan total merupakan luas wilayah persegi empat P0 x Q0
Jika tingkat harga berubah, maka terdapat tiga kemungkinan perubahan pendapatan total yang mungkin terjadi pendapatan total naik, turun atau tidak berubah yang tergantung sepenuhnya kepada bentuk kurva permintaan atau elastisitas permintaannya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Elastistas Permintaan

Dalam dunia ekonomi, terutama dalam lingkup pasar pasti sering terjadi suatu peristiwa di mana permintaan konsumen terhadap suatu barang selalu berubah (fluktuatif). Hal tersebut tentu saja dikarena suatu sebab yang pasti. Apa saja penyebabnya? Berikut ulasan selengkapnya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
A.    Jenis barang
Jenis barang dalam kebutuhan sehari-hari dibagi menjadi dua macam, yaitu jenis barang pokok dan jenis barang pelengkap. Suatu permintaan cenderung tidak mengalami perubahan terhadap kebutuhan suatu barang pokok, namun mengalami perubahan terhadap suatu barang pelengkap. Misalnya, beras. Meskipun beras mengalami kenaikan harga, tetapi permintaan terhadap beras tidak berubah (inelastis), sebab beras merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Berbeda dengan emas, apabila harga emas melambung tinggi maka pembeliannya bisa ditunda pada suatu saat nanti. Sehingga sifatnya elastis.
B.     Ketersediaan barang subtitusi
Barang substitusi merupakan barang pengganti terhadap suatu barang yang lain. Contohnya adalah kompor minyak dan kompor gas. Kedua barang ini bersifat substitusi karena memiliki fungsi yang sama, tetapi memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada segi bahan baku dan harga yang ditawarkan. Biasanya masyarakat menggunakan kompor minyak untuk memasak, akan tetapi minyak tanah mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi, sehingga masyarakat beralih untuk menggunakan kompor gas dengan harga kompor dan gas yang lebih murah. Sehingga sifatnya elastis.
C.     Presentase kenaikan harga
Salah satu faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah perubahan persentase kenaikan harga. Semakin besar persentase perubhan hargan, maka permintaan terhadap barang tersebut akan berubah semakin besar pula. Tetapi apabila persentase perubahannya kecil, maka permintaannya cenderung tidak berubah.
Misalnya, bawang merah yang biasa dijual dengan harga Rp 25.000/kg mengalami kenaikan menjadi Rp 27.000/kg, maka tidak akan terjadi perubahan yang siginifikan pada konsumen, sehingga sifatnya adalah elastis uniter karena perubahan harganya hanya sedikit.
D.    Faktor tradisi dan budaya
Terdapat suatu barang yang harus dipenuhi pada saat melakukan suatu tradisi atau adat pada tempat tertentu. Misalnya tradisi upacara rambu solo di tanah toraja. Salah satu barang yang harus dipenuhi pada acara ini adalah kernau dan babi dalam jumlah yang banyak. Meskipun harga kerbau dan babi semakin mahal, tetapi barang tersebut tetap dibeli agar acara upacara rambu sola tetap dapat berjalan. Sebab, masyarakat sekitar yakin bahwa apabila barang tersebut tidak terpenuhi, maka akan terjadi suatu kemalangan dan bencana
E.     Periode penggunaan barang
Suatu permintaan terhadap barang tidak akan mengalami suatu perubahan yang signifikan apabila barang tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, yaitu bisa bertahun-tahun tanpa harus sering membeli. Misalnya adalah kulas. Meskipun kulkas mengalami kenaikan harga sebesar 10%, pasti konsumen tetap akan membeli karena barang ini bisa digunakan setiap hari dan bisa bertahan lama. Sehingga sifatnya menjadi inelastis. Ulasan mengenai faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan yang telah disampaikan di atas semoga dapat menambah wawasan serta pengetahuan Anda di bidang ekonomi. Manfaatkanlah ilmu dengan sebaik-baiknya agar menjadi lebih berkah untuk kehidupan Anda, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga bermanfaat.
                                                    
2.Definisi Elastisitas  Penawaran
            Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7Y4Wn_Yt8cxENJ1Z33jmVH0Zs9_uN0PfZu-kJ-QQkvhQW3FcCpkixBRbhyA_RFL7JyXyihH9two1s_BPSvbW-2cKyDuJwQkR6-S-3bxC91HQ4ITzmlDq2F2LDrUzBImvtICvQ7VJthyphenhyphencg/s1600/kk.png
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Ada lima jenis elastisitas penawaran :
  1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
  2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
  3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
  4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
  5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.

Koefisien Elastisitas Penawaran

Perhitungan koefisien elastisitas penawaran sa ma dengan rumus sebelumnya yaitu untuk menghitung koefisien elastisitas penerimaan, berikut rumus koefisien elastisitas penawaran:
rumus koefisien elastisitas penawaran
rumus koefisien elastisitas penawaran 2
1.      Penawaran Elastis (Es > 1)
Permintaan yang mempunyai angka koefisien elastisitas > 1 bersifat elastis. Artinya, persentase perubahan penawaran lebih besar daripada persentase penambahan harga.
  1. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas kurang dari 1 (Es < 1) bersifat inelastis. Artinya, persentase perubahan harga lebih besar dari persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan. Jadi, ketika terjadi perubahan harga (dalam jumlah besar) tidak diikuti oleh perubahan yang berarti pada kuantitas yang ditawarkan.
  1. Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran yang mempunyai angka koefisien elastisitas sama dengan 1 (Es = 1) bersifat elastis uniter. Artinya, persentase perubahan penawaran sama dengan persentase peubahan harga.
  1. Penawaran inelastis sempurna (Es = 0)
Penawaran yang memiliki angka koefisien sama dengan 0 (Es = 0), bersifat inelastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah besar) sama sekali tidak mempengaruhi jumlah penawaran. Dengan kata lain, jumlah barang yang ditawarkan akan selalu tetap pada tingkat harga berapapun.
5. Penawaran elastis sempurna (Es = ~)
Penawaran yang memiliki angka koefisien elastisitasnya sama dengan tak terhingga (Es = ~), bersifat elastis sempurna. Artinya, perubahan harga (dalam jumlah kecil) juga akan mengakibatkan pengaruh jumlah penawaran yang besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
            Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
– Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
– Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
– Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
– Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
– Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
            Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
            Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk  prosentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada  pula yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

B. Saran
            Interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan  jumlah yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai apabila kurva  permintaan dan penawaran berpotongan, titik perpotongan tersebut di sebut titik keseimbangan.

DAFTAR PUSTAKA

 Tim Penyusun Modul SMK.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial.Surakarta:Citra Pustaka Mandiri
 Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
 Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan dan Penawaran.Wordpress.com : yasinta
 Chaeraniirm. 2012. Elastisitas Permintaan dan Penawaran.blogspot.com :chaeraniirma
Mankiw, N. Gregory, Principles of Economics 5th edition, Cengage Learning
Case, Karl E. & Fair, Ray C. Prinsip-Prinsip Ekonomi, Jilid 1 edisi ke-8, Erlangga.




2 komentar: