Kamis, 10 November 2016

Masyarakat Madani



KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami curahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sesuai dengan materi pembelajaran yang telah diberikan yaitu, pengertian serta ciri-ciri masyarakat madani, proses menuju masyarakat madani, kendala yang dihadapi serta upaya mengatasi kendala yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam menuju masyarakat madani.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan membantu kita dalam proses pembelajaran kita. Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan. Kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

kelompok 3




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian masyarakat madani
Secara umum, masyarakat madani (civil society) adalah masyarakat yang beradab
            Dalam menjalani membangun, dan memaknai kehidupannya. Istilah Masyarakat madani 
            Diperkenalkan oleh mantan wakil perdana menteri Malaysia yakni Anwar Ibrahim.
            Menurutnya, arti masyarakat madani adalah system sosial yang subur berdasarkan prinsip
            moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan  kestabilan
            masyarakat.
Madani adalah kelembagaan sosial yang melindungi warga Negara dari perwujudan kekuasaan Negara yang berlebihan. Masyarakat madani merupakan tiang utama dalam kehidupan politik berdemokratis.
Adapun pendapat beberapa para ahli mengenai pengertian masyarakat madani yakni:
a.       Rumusan PBB, menyatakan bahwa masyarakat yang demokratis dan menghargai hukum dignity atau hak-hak tanggung jawab manusia.
b.      Thomas Paine, menyatakan bahwa masyarakat madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.
c.       Nucholish Madjid, mendefenisikan masyarakat madani sebagai masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di negri Madinah.
d.      Gellner, menyatakan masyarakat madani adalah sekelompok institusi/lembaga dan asosiasi yang cukup kuat untuk mencegah tirani politik, baik oleh Negara maupun komunal/komunitas.

B.     Ciri-ciri/karakteristik masyarakat madani
 Masyarakat madani memiliki beragam ciri, baik secara umum maupun pendapat para ahli.
1.      Ciri-ciri/karakteristik masyarakat madani secara  umum sebagai berikut:
a.       Diakui semangat pluralism, artinya plularis menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga plularita telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
b.      Sikap toleran antara sesama agama dan umat agama lain. Sikap toleran merupakan  sikap suka mendengar dan menghargai pendapat dan juga pendirian orang lain.
c.       Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi tidak sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi juga pilihan untuk bersama-sama membangun, dan memperjuangkan masyarakat untuk semakin sejahterah.
d.      Keadilan sosial, dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak dan kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
e.       Free public sphere, yaitu adanya ruang public yang bebas sebagai sarana dalam mengemukakan pendapat.
2.      Ciri-ciri/karakteristik masyarakat madani menurut Bahmuller (1997)
a.       Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat dengan kontak sosial dan aliansi sosial.
b.      Menyebarkan kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternative.
c.       Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan Negara karna keanggotaan organisasi-organisasi volunteer mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
d.      Meluasnya kesetiaan dan kepercayaan sehingga individu-individu mengajui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
e.       Adanyan kebebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai perspektif.
C.     Proses menuju masyarakat madani
Proses terbentuknya masyarakat madani akan sangat tergantung pada dua unsur
Pokok, yaitu pemerintah Negara pada satu bagian dan masyarakat/rakyat pada bagian lainnya. Dibutuhkan komitmen yang kuat diantara kedua unsur diatas atau kompak dan saling mendukung guna menciptakan masyarakat madani yang handal. Untuk menuju masyarakat madani, unsur rakyat/masyarakat dituntut untuk dipenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:

1.      Pemahaman yang sama, pada tingkat awal sangat perlu adanya pemahaman bersama dikalangan masyarakat yang disebut masyarakat madani. Paling tidak secara konsepsional, prinsip-prinsip dasar masyarakat madani itu harus dipahami bersama sehingga relative tidak ada lagi yang tidak memahami hal-hal yang digariskan dalam prinsip-prinsip dasar masyarakat madani tersebut.
2.      Keyakinan dan saling percaya, yaitu menumbuhkembangkan rasa saling percaya dikalangan masyarakat bahwa masyarakat madani adalah masyarakat pilihan yang terbaik dalam mewujudkan suatu system sosial yang dicita-citakan.
3.      Satu hati dan saling tergantung, pada tahap ini diperlukan juga kondisisatu hati dalam menentukan arah kehiduoan. Satu hati dan saling tergantung, mempunyai arti perlunya dikondisikan satu hati dalam menentukan arah kehidupan.
4.      Kesamaan pandangan tentang tujuan dan misi, apabila kondisi satu hati dalam masyarakat menunjukkan benih-benih yang menggembirakan, kesamman pandangan, baik mengenai tujuan dan misi, menjadi lebih mudah untuk diwujudkan. Peredaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat tentu tidak dapat diabaikan begitu
Saja. Namun, perbedaan itu bukan untuk diarahkan menjadi sesuatu yang bersifat uniformity, tetapi dalam wujud unity.
Bentuk nyata masyarakat madani secara sederhana dapat kita lihat dengan berkembangnya budaya gotong-royong diberbagai daerah di Indonesia.  Masing-masing masyarakat di Indonesia dengsn keberagaman etnik,bahasa, agama, dan adat istiadat telah memiliki mekanisme dan pengaturan sosial yang berbeda. Namun demikian seluruh aktivitas tersebut dilakukan secara mandiri dan mendorong partisipasi dalam kebersamaan. Bentuk-bentuk masyarakat partisipatif yang demikian inilah yang harus kita kembangkan agar kehidupan yang demokratis dapat ditopang oleh masyarakat madani.
D.    Kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani
Masyarakat madani yaitu kelompok masyarakat yang berorientasi sacara sosial,
Politik, dan ekonomi. Dalam konteks kenegaraan, masyarakat merupakan subjek pemerintahan, pembangunan dan pelayanan public yang berinteraksi secara sosial, politik dan ekonomi. Masyarakat harus diberdayakan agar berperan aktif dalam mendukung terwujudnya sistesystemrintahan yang baik. Masyarakay madani merupakan masyarakat yang memiliki toleransi yang sangat baik, sehingga dalam segala bidang dan demi kemajuan Negara, seluruh masyarakat dapat mengerti, memahami dan menghargai perbedaan.
Di Indonesia, masyarakat belum sepenuhnya memenuhi syarat untuk menjadi masyarakat madani. Syarat menjadi masyarakat madani diantaranya:
1.      Kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tercermin antara lain dari kemampuan tenaga-tenaga profersionalmya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri (mampu mengatasi ketergantungan) agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama dibidang ekonomi.
3.      Semakin mantap mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negri (berbasis kerrakyatan) yang berarti ketergantungan kepada sumber pembangunan dari luar negri semakin kecil atau tidak ada sama sekali.
4.      Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, system politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan global.
Kendala Indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani masih termasuk taraf yang lumayan berat karna dari sudut pandang luarpun telah terlihat banyaknya kesetimpangan sosal, politik yang belum stabil dan sumber daya manusia yang belum semuanya dapat diajak berkompromi.
Pembahasan mengenai kendala terwujudnya masyarakat madani di Indonesia dalam bidang politik. Misalnya pada luasnya ruang lingkup pembangunan daerah terutama dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dewasa ini, belum didukung secara maksimal oleh kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia dan aparatur pemerintah didaerah yang memadai, serta belum sempurnanya perangkat peraturan bagi pengelolaan sumber  daya alam di daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar